Yth.
Sdr/i Mhs/i,
pada inisiasi 2 (dua) ini, kita akan mempelajari tentang MODUL 2 pada BMP Pendidikan Kewarganegaraan yaitu tentang Wawasan Nusantara yang akan memberikan pemahaman tentang bagaimana cara pandang Bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya berdasarkan falsafah, idiologi pancasila dan UUD 1945.
Urgensi dari materi ini adalah dalam upaya untuk mencintai dan meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Selamat mengkaji!
Salam, tutor!
INISIASI 2
Wawasan Nusantara
Wasantara tumbuh dan berkembang sesuai dengan kepentingan
nasional Indonesia, berangkat dari :
1.
pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang rawan perpecahan,
2.
keinginan untuk memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia yang
berupa kepulauan dan berada di tengah-tengah dunia (posisi silang) untuk
kejayaan bangsa dan negara.
3.
Pandangan tersebut berkaitan dengan konsep geopolitik dan
geostrategi yang perlu mendapat pengakuan internasional.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia memperjuangkan dalam forum
hukum laut internasional maupun menjadikan perjanjian dengan negara-negara
tetangga mengenai batas wilayah. Baru pada tahun 1982, konvensi Hukum Laut menerima asas negara
kepulauan atau asas nusantara diterima sebagai hukum internasional, dan
bersamaan dengan itu pula ditetapkan perluasan yurisdiksi negara-negara pantai
di lautan bebas atau ZEE. Hasil konvensi ini disahkan pada bulan Agustus 1983 di New York.
A. MENGENALI GEOGRAFI, GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI BANGSA INDONESIA
A1. MENGENALI GEOGRAFI
Kondisi geografis dan kedudukan geografis dalam kaitannya dengan percaturan dunia serta kebijakan-kebijakan dalam pemanfaatan kondisi dan kedudukan geografi turut menentukan dalam pembentukan wawasan nasional.
Kepulauan Nusantara merupakan kepulauan terbesar di dunia. Bentuknya memanjang di sekitar katulistiwa. Negara kepulauan yang luas dan jumlah penduduk yang besar (ke-4 dunia) kalau kita rinci karakteristik geografi dan penduduknya adalah sebagai berikut.
a. Panjang wilayah 1/8 katulistiwa (1/8 X 40.000 km).
b. Jarak terjauh Utara-Selatan 1.118 km dan jarak terjauh Timur-Barat 5.110 km.
c. Dilalui oleh garis Katulistiwa, berada di antara 6° Lintang Utara – 11o Lintang Selatan; 95° Bujur Timur – 141° Bujur Timur.
d. Berada di antara dua buah benua Asia - Australia; dan di antara dua buah samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
e. Terdiri dari 17.508 buah pulau besar dan kecil.
f. Luas daratan ± 1,9 juta km dan luas perairan 2/3 dari seluruh wilayah.
g. Indonesia bagian Barat dominan daratan daripada perairan, sedangkan Indonesia bagian Timur lebih dominan perairan daripada daratan.
h. Pada umumnya tanahnya subur, kecuali di beberapa tempat di Kalimantan dan Irian.
i. Bumi mengandung kekayaan alam (mineral) yang potensial. Dari 11 mineral terpenting di dunia, 7 jenis terdapat di Indonesia.
j. Penduduk yang cukup besar menduduki urutan ke-4 di dunia. Namun, dari jumlah penduduk yang besar tersebut penyebarannya tidak merata. Daerah Jawa, Madura, Bali dan Lombok (JAMBAL) dikategorikan sebagai daerah terpadat, sedangkan daerah lainnya masih jarang penduduknya.
Kondisi geografi berupa kepulauan yang luas dan panjang dengan penduduk yang majemuk (ratusan suku bangsa yang berbicara dalam 746 bahasa daerah (12% dari jumlah bahasa di dunia) memang sulit dipersatukan.
A2. mengenali GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI
Kebijakan dan pelaksanaan dalam memanfaatkan keuntungan letak geografi yang strategis berkaitan dengan geopolitik dan geostrategi bangsa Indonesia. geopolitik ini mengandung pengertian kebijakan politik yang mengaitkan pengaruh letak geografi bumi yang menjadi wilayah (ruang hidup) manusia yang tinggal di atas permukaan bumi. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan faktor- faktor geografis wilayah negara untuk mencapai tujuan nasional. Artinya, geopolitik adalah kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut. Sedangkan geostrategi ialah kebijaksanaan pelaksanaan dalam menentukan tujuan-tujuan dan sarana-sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan Pancasila sehingga tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.
Pada geostrategis, keadaan dan letak negara Indonesia pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat menguntungkan, tetapi juga mengundang berbagai bentuk ancaman. Analisis posisi silang negara Indonesia itu tidak hanya mengenai segi fisik-geografisnya saja, melainkan mengenai aspek-aspek kehidupan sosial, yaitu:
a) demografi (kependudukan) antara daerah yang berpenduduk padat di utara dan daerah yang berpenduduk jarang di selatan;
b) ideologi antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan;
c) politik antara demokrasi rakyat di utara (Asia Daratan bagian utara) dan demokrasi parlementer di selatan;
d) ekonomi antara sistem ekonomi terpusat di utara dan sistem ekonomi liberal di selatan;
e) sosial antara komunisme atau sosialisme (komune) di utara dan individualisme di selatan;
f) budaya antara kebudayaan Timur di utara (Budha/Kong Hu Chu) dan kebudayaan Barat di selatan;
g) hankam antara sistem pertahanan kontinental (kekuatan di darat) di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Posisi silang dengan segala akibatnya, memaksa bansga Indonesia memilih strategi turut serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh tersebut dengan ikut berperan sebagai subjek dengan mengendalikan, dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut untuk kepentingan nasional. Alternatif kedua menuntut kemampuan bangsa Indonesia menciptakan kekuatan sentrifugal artinya lalu lintas kekuatan-kekuatan yang melewati Nusantara harus mampu dikelola, dikendalikan dan dimanfaatkan memberikan sinergi pada kekuatan bangsa dalam pembangunan nasional. Pengaruh-pengaruh buruk akibat posisi silang harus dapat diatasi dengan membangun Tannas bangsa Indonesia
Terakhir diperbaharui: Jumat,
A. MENGENALI GEOGRAFI, GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI BANGSA INDONESIA
A1. MENGENALI GEOGRAFI
Kondisi geografis dan kedudukan geografis dalam kaitannya dengan percaturan dunia serta kebijakan-kebijakan dalam pemanfaatan kondisi dan kedudukan geografi turut menentukan dalam pembentukan wawasan nasional.
Kepulauan Nusantara merupakan kepulauan terbesar di dunia. Bentuknya memanjang di sekitar katulistiwa. Negara kepulauan yang luas dan jumlah penduduk yang besar (ke-4 dunia) kalau kita rinci karakteristik geografi dan penduduknya adalah sebagai berikut.
a. Panjang wilayah 1/8 katulistiwa (1/8 X 40.000 km).
b. Jarak terjauh Utara-Selatan 1.118 km dan jarak terjauh Timur-Barat 5.110 km.
c. Dilalui oleh garis Katulistiwa, berada di antara 6° Lintang Utara – 11o Lintang Selatan; 95° Bujur Timur – 141° Bujur Timur.
d. Berada di antara dua buah benua Asia - Australia; dan di antara dua buah samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
e. Terdiri dari 17.508 buah pulau besar dan kecil.
f. Luas daratan ± 1,9 juta km dan luas perairan 2/3 dari seluruh wilayah.
g. Indonesia bagian Barat dominan daratan daripada perairan, sedangkan Indonesia bagian Timur lebih dominan perairan daripada daratan.
h. Pada umumnya tanahnya subur, kecuali di beberapa tempat di Kalimantan dan Irian.
i. Bumi mengandung kekayaan alam (mineral) yang potensial. Dari 11 mineral terpenting di dunia, 7 jenis terdapat di Indonesia.
j. Penduduk yang cukup besar menduduki urutan ke-4 di dunia. Namun, dari jumlah penduduk yang besar tersebut penyebarannya tidak merata. Daerah Jawa, Madura, Bali dan Lombok (JAMBAL) dikategorikan sebagai daerah terpadat, sedangkan daerah lainnya masih jarang penduduknya.
Kondisi geografi berupa kepulauan yang luas dan panjang dengan penduduk yang majemuk (ratusan suku bangsa yang berbicara dalam 746 bahasa daerah (12% dari jumlah bahasa di dunia) memang sulit dipersatukan.
A2. mengenali GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI
Kebijakan dan pelaksanaan dalam memanfaatkan keuntungan letak geografi yang strategis berkaitan dengan geopolitik dan geostrategi bangsa Indonesia. geopolitik ini mengandung pengertian kebijakan politik yang mengaitkan pengaruh letak geografi bumi yang menjadi wilayah (ruang hidup) manusia yang tinggal di atas permukaan bumi. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan faktor- faktor geografis wilayah negara untuk mencapai tujuan nasional. Artinya, geopolitik adalah kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut. Sedangkan geostrategi ialah kebijaksanaan pelaksanaan dalam menentukan tujuan-tujuan dan sarana-sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan Pancasila sehingga tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.
Pada geostrategis, keadaan dan letak negara Indonesia pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat menguntungkan, tetapi juga mengundang berbagai bentuk ancaman. Analisis posisi silang negara Indonesia itu tidak hanya mengenai segi fisik-geografisnya saja, melainkan mengenai aspek-aspek kehidupan sosial, yaitu:
a) demografi (kependudukan) antara daerah yang berpenduduk padat di utara dan daerah yang berpenduduk jarang di selatan;
b) ideologi antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan;
c) politik antara demokrasi rakyat di utara (Asia Daratan bagian utara) dan demokrasi parlementer di selatan;
d) ekonomi antara sistem ekonomi terpusat di utara dan sistem ekonomi liberal di selatan;
e) sosial antara komunisme atau sosialisme (komune) di utara dan individualisme di selatan;
f) budaya antara kebudayaan Timur di utara (Budha/Kong Hu Chu) dan kebudayaan Barat di selatan;
g) hankam antara sistem pertahanan kontinental (kekuatan di darat) di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Posisi silang dengan segala akibatnya, memaksa bansga Indonesia memilih strategi turut serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh tersebut dengan ikut berperan sebagai subjek dengan mengendalikan, dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut untuk kepentingan nasional. Alternatif kedua menuntut kemampuan bangsa Indonesia menciptakan kekuatan sentrifugal artinya lalu lintas kekuatan-kekuatan yang melewati Nusantara harus mampu dikelola, dikendalikan dan dimanfaatkan memberikan sinergi pada kekuatan bangsa dalam pembangunan nasional. Pengaruh-pengaruh buruk akibat posisi silang harus dapat diatasi dengan membangun Tannas bangsa Indonesia
Terakhir diperbaharui: Jumat,
Last modified: Tuesday, 9 September 2014, 2:07 PM
Diskusi
2
Kebudayaan
Bahari Belum Jadi Politik Tata Ruang
Politik kebijakan penataan ruang di Indonesia belum
mempertimbangkan aspek kebudayaan bahari. Hal ini berdampak pada meluasnya
banjir, kerusakan lingkungan, dan kemiskinan di kota-kota pantai Indonesia..
Menurut Iman Sunario, Ketua Yayasan Suluh Nuswantara Bakti yang juga arsitek
ahli perkotaan Jakarta, memiliki 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta.
Potensi besar yang seharusnya dapat menjadi solusi perkembangan transportasi
air dan pariwisata. "Minimnya wawasan kelautan telah menjadikan potensi
itu berbalik menjadi ancaman berupa banjir, kemacetan, dan kemiskinan yang urung
teratasi," kata Iman. Berdasarkan data pemantauan 13 sungai oleh BPLHD DKI
Jakarta pada September 2012 diketahui ada 82,6 persen dari 67 titik pemantauan
berstatus tercemar berat, 10,1 persen tercemar sedang, 7,2 persen tercemar
ringan, dan 0 persen kondisi baik. Pada kondisi demikian, pesisir Teluk Jakarta
ditandai pula dengan kemiskinan dan kerusakan lingkungan yang parah. Sebagai
kota pantai, Jakarta barometer pembangunan Indonesia. "Jika kondisi sosial
dan lingkungan di Teluk Jakarta, yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari
Istana Negara, sudah rusak parah, bagaimana kita dapat berharap banyak dengan
pembangunan kota-kota pantai di timur Indonesia? Atau bahkan di pulau-pulau
terdepan," kata Iman. Untuk menggali dan mengungkap modal budaya bahari
dalam pembangunan Indonesia ke depan, Yayasan Suluh Nuswantara Bakti akan
menyelenggarakan sebelas serial diskusi bulanan. Pada Sabtu, 8 Maret 2014,
berlangsung serial diskusi keenam dengan tema "Ekspresi Budaya dalam
Komunikasi Masyarakat Maritim". Sebagai pembicara Prof Dr Edi Sedyawati;
Prof Dr Yasraf Amir Piliang; dan Prof Eko Budihardjo, MSc. "Dalam budaya
luhur kebaharian Indonesia, sungai dan sumber daya alam adalah milik komunal,
bukan individual. Karena itu, membiarkan sungai kotor, hutan gundul, dan laut
dikaveling-kaveling bukanlah adab pembangunan yang mencerminkan kebudayaan
Indonesia," kata Iman (diunduh dari www.tempointeraktif.com )
Diskusikan:
1. Apakah
wawasan nusantara masih diperlukan untuk pembangunan Indonesia ke depan?
2. Apa
signifikansi wawasan nusantara bagi pembangunan Indonesia di era pemerintahan
Jokowi-JK?
3. Apa
hubungan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional?
4. Apa
rekomendasi Bapak/Ibu/Sdr/i agar nilai-nilai wawasan nusantara dapat
terefleksikan dalam pembangunan nasional Indonesia?
5. Berikan
1 contoh implementasi nilai wawasan nusantara yang terefleksikan dalam
pembangunan nasional Indonesia, untuk saat ini!
Selamat berdiskusi!
Salam sukses!
FRW
Diskusikan:
RE: DISKUSI 2 MASA 2014.2
by me 021617803 -
Thursday, 12 March 2015, 4:01 PM
1. Wawasan Nusantara atau
Wasantara masih diperlukan untuk pembangunan Indonesia kedepan, karena
Wasantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa,dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara
di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kepentingan
nasional Indonesia yang berangkat dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang
rawan perpecahan serta keinginan untuk memanfaatkan konstelasi geografi
Indonesia yang berupa kepulauan dan berada pada posisi silang atau di tengah -
tengah dunia, berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang dasar 1945. Sehingga
dengan demikian pembangunan Indonesia kedepan haruslah bisa lebih merata dan
menyeluruh disetiap aspek kehidupan bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman,
sehingga tujuan nasional dapat tercapai.
2. Signifikasi Wawasan
Nusantara bagi pembangunan Indonesia di era pemerintahan Jokowi-Jk sangatlah
penting mengingat semakin berkembangnya jaman maka semakin kompleks pula
permasalahan yang dihadapi oleh pemerintahan Jokowi-Jk guna mencapai tujuan
nasional. Semakin banyak pengaruh - pengaruh buruk yang masuk serta semakin
terkikisnya nilai - nilai budaya, maka Wawasan Nusantara sangatlah dibutuhkan
dalam mencapai keberhasilan program kerjanya supaya rakyat tetap bersatu dan
merasa aman serta sejahtera.
3. Hubungan Wawasan
Nusantara dengan Ketahanan nasional adalah Wasantara merupakan
pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia, kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan Wasantara akan
terwujud dalam terselenggarakannya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa
harus ditingkatkan sesuai denga tuntutan jaman. Ketahanan nasional akan
meningkat jika pembangunan juga meningkat selama dalam koridor Wasantara.
Bangsa Indonesia dengan keanekaragamannya yang menjadi identitas bagi bangsa
Indonesia memerlukan pemahaman atas Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar
Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu keragaman tersebut.
4. Agar nilai - nilai
Wawasan Nusantara dapat terefleksikan dalam pembangunan nasional Indonesia maka Wasantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia
dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan negara. Implementasi atau
penerapan Wasantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi atau golongan. Dengan demikian dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi bangsa dan negara haruslah berlandaskan Wawasan Nusantara baik
dibidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Serta perlu
dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat
baik melalui dialog, media, edukasi, komunikasi serta keteladanan
5. Contoh implementasi
nilai Wawasan Nusantara yang terefleksi dalam pembangunan nasional Indonesia
pada saat ini adalah dibidang kelautan dan
perikanan mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang 2/3 bagiannya
adalah laut, Presiden Jokowi-Jk mempunyai 4 program diantaranya
- Mengatasi pasar gelap
tuna dan pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif oleh negara lain
- Mengatasi penagkapan ikan
secara ilegal.
- Perluasan budidaya
perikanan dan kelautan
- Program padat karya di
sektor maritim.
Yang jika keempat program
tersebut sukses dan semua pihak ikut berpartisipasi maka pembangunan nasional
akan semakin meningkat dengan demikian akan semakin kuat pula ketahanan
nasional dan semua ini untuk kesejahteraan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar